Harga minyak mentah WTI ditutup pada level US$70,83 per barel pada perdagangan Jumat (25/11/2023). Harga minyak WTI mengalami penurunan sebesar 1,09% pada perdagangan hari itu.

Penurunan harga minyak WTI dipicu oleh beberapa faktor, yaitu:
- Penurunan permintaan minyak dari China. Sebagai salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, China telah mengalami penurunan permintaan minyak karena adanya lockdown Covid-19.
- Penurunan dolar AS. USD yang melemah dapat membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi para pembeli yang menggunakan mata uang non-AS.
- Potensi surplus pasokan minyak dari OPEC+. Diperkirakan akan meningkatkan produksi minyaknya pada pertemuan bulan depan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, analis memperkirakan bahwa harga minyak WTI akan terus mengalami penurunan pada minggu ini. Analis dari Investing.com memperkirakan bahwa harga minyak WTI akan berada di kisaran US$68-73 per barel pada minggu ini.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memprediksi harga minyak WTI minggu ini:
- Update data ekonomi China. Data manufaktur dan konsumsi akan menjadi perhatian utama para pelaku pasar minyak.
- Pertemuan OPEC+. Akan mengadakan pertemuan pada tanggal 2 Desember 2023. Keputusan OPEC+ terkait produksi minyak akan menjadi katalis utama bagi pergerakan harga minyak.
- Perkembangan perang Rusia-Ukraina. Isu memanasnya Rusia-Ukraina akan terus menjadi faktor yang memengaruhi harga minyak.
Jika data ekonomi China menunjukkan perbaikan, maka hal tersebut dapat mendorong permintaan minyak dan meningkatkan harga minyak. Namun, jika data ekonomi China menunjukkan perlambatan, maka hal tersebut dapat menekan permintaan minyak dan menurunkan harga minyak.
Sementara itu, jika OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi minyak, maka hal tersebut dapat menekan harga minyak. Namun, jika OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan produksi minyak, maka hal tersebut dapat menopang harga minyak.
Terakhir, jika perang Rusia-Ukraina berakhir, maka hal tersebut dapat meningkatkan permintaan minyak dan meningkatkan harga minyak. Namun, jika perang Rusia-Ukraina berkepanjangan, maka hal tersebut dapat menekan permintaan minyak dan menurunkan harga minyak.