Jika kamu seorang trader pengguna platform MetaTrader 4 (MT4), pemahaman yang baik tentang berbagai strategi exit dapat menjadi kunci kesuksesanmu. Pemilihan cara keluar yang tepat dapat memaksimalkan keuntungan dan mengelola risiko dengan lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi exit yang dapat membantu meningkatkan kinerja tradingmu.
Topik Bahasan
1. Apa Itu Strategi Exit dalam Trading?
Dalam analisis teknikal terdapat 2 elemen penting, yaitu Entry dan Exit. Metode Entry adalah cara yang digunakan untuk mengeksekusi order jual dan beli. Sedangkan metode Exit digunakan untuk menentukan target keuntungan dan kerugian atau sering pula disebut Take Profit dan Stop Loss.
Tidak bisa dipungkiri bahwa target Exit berperan penting dalam berhasilnya sebuah strategi trading. Meskipun masuk pasarnya udah ok, tapi hasil akhir ditentukan oleh arah keluarnya. Dalam beberapa kondisi, pengelolaan Exit bisa memaksimalkan Entry yang tingkat akurasinya kurang.
Baca juga: Cara Mengoptimalkan Ukuran Lot Dengan Kelly Criterion
2. Level Support & Resistance sebagai TP & SL
Saat pertama kali belajar, seorang pemula diajarkan untuk memasang target TP SL tetap. Namun dalam praktek real-nya, cara ini kurang efektif. Bagi mereka yang sudah berpengalaman, area Support dan Resisten bisa digunakan sebagai tolak ukur dalam penentuan Take Profit dan Stop Loss.

Gambar diatas merupakan contoh sederhana bagaimana menentukan target profit dan loss dengan bantuan level SnR.
- Posisi Buy: R= TP, S= SL.
- Posisi Sell: S= TP, R= SL
Sebelum entry, pastikan menghitung apakah rasio jarak TP dan SL bisa dimaklumi atau tidak.
Baca juga: Strategi Scalping Forex Paling Rumit Tapi Hasilnya Memuaskan
3. Metode Trailing Stop
Trailing Stop adalah metode memindahkan pemasangan Stop Loss secara bertahap mengikuti arah trend. Pemindahan SL ini bertujuan untuk mengamankan posisi Entry yang sedang dalam kondisi profit. Ketika trend berbalik arah, Stop Loss akan berubah menjadi Stop Profit. Ada trader yang menganggap cara ini bikin target TP tidak maksimal. Tapi metode ini layak dicoba supaya hasil ttadingmu optimal.
Tujuan penggunaan Trailing Stop beragam dan sering ditemukan pada sistem trading otomatis atau robot trading. Apakah Trailing Stop bisa dipraktekkan secara manual? Tentu bisa. Yuk pelajari gambar dibawah ini:

Pada contoh gambar diatas trend sedang turun dan trader mengambil posisi:
- Sell di 1.12500
- TP di 1.12000
- SL (awal) di 1.13000)
Ketika harga mencapai 1.12100, trader memindah harga SL menjadi 1.12250. Beberapa saat kemudian trend berbalik turun sehingga target SL. Namun SL ini dalam keadaan untung. Kenapa begitu? Karena harga saat terkena SL tadi berada diatas harga Buy.
4. Teknik Partial Close
Partial Close merupakan alternatif lain untuk mengamankan posisi Entry. Trader bisa melakukan penutupan sebagian lot pada satu entry yang sedang berjalan baik itu dalam keadaan untung ataupun rugi. Tujuannya adalah melindungi profit tanpa perlu intervensi manual secara terus-menerus.

Pada contoh gambar diatas trader melakukan Entry Sell:
- Harga Sell di 1.15000
- Ukuran Lot: 1
- TP di 1.14000 (2000 points atau +$2000)
- SL di 1.16000 (1000 points atau -$1000)
Ketika harga turun ke 1.14500 (+$500) trader menutup sebagian lot sebesar 0.5. Saat itu terjadi, itu artinya trader mengamankan profit sebesar +$250, dan membiarkan sisa entry sebesar 0.5 lot dan menunggu entry tersebut hingga terkena TP atau SL. Seandainya terkena SL, trader hanya mengalami kerugian sebesar -$500 saja.
5. Akumulasi Exit
Teknik ini umum diterapkan oleh trader yang menggunakan sistem Multi Currency, Averaging, Martingale dan Hedging. Ya, kedengarannya beresiko tinggi tapi dengan akumulasi Exit yang terukur memungkinkan peluang cuan yang sebanding dengan usahanya.
Dengan cara ini, trader diharuskan untuk merencanakan beberapa level Entry sekaligus. Tentunya dengan perhitungan yang sangat matang karena target Exit dengan sistem akumulasi ini lumayan sulit dipraktekkan.
Strategi averaging dengan metode exit akumulasi dapat menjadi kombinasi yang menarik dalam trading forex. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana kedua konsep ini dapat bekerja bersama:
- Saat trader menerapkan averaging dan menemukan bahwa perdagangan mereka berada dalam situasi di mana harga mulai akumulasi, mereka dapat mempertimbangkan untuk keluar dari posisi mereka.
- Akumulasi Exit dapat menjadi tanda bahwa pasar bersiap untuk berbalik, dan trader memilih untuk mengambil keuntungan atau meminimalkan kerugian dengan menutup posisi mereka.
Untuk mempermudah proses penghitungan target Exit trader bisa menggunakan Expert Advisor berbasis Money Management seperti ASTA – Asisten Pintar Untuk Trader Profesional
Kesimpulan
Mengembangkan strategi exit yang tepat memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar dan analisis yang cermat. Kombinasi beberapa strategi exit dan manajemen risiko yang baik dapat membantu meningkatkan konsistensi dan hasil trading Anda. Ingatlah bahwa pasar forex dinamis, dan fleksibilitas dalam strategi exit dapat menjadi kunci kesuksesan dalam jangka panjang.