Trendline adalah salah satu alat bantu sederhana dalam strategi trading dan bisa ditemukan di hampir semua platform trading, termasuk MT4. Jika kamu suka Price Action, tentunya familiar dengan strategi trendline. Dasarnya, untuk menggambar trendline perlu melakukan hal ini:
- tentukan area swing point pada chart: harga tertinggi (High) dan terendah (Low) pada chart
- area high akan menjadi resistance
- area low akan menjadi support
Perlu diperhatikan sekali lagi, untuk menggambar trendline dibutuhkan setidaknya 2 high dan 2 low. Berikut langkah-langkah menerapkan strategi trading ini:
Timeframe Berapa Yang Cocok Untuk Strategi Trendline?
Bisa digunakan di timeframe apa saja. Tapi untuk lebih akurat membaca trend sebaiknya gunakan timeframe H1 keatas.
Apakah Perlu Indikator Tambahan Untuk Strategi Trendline?
Indikator tambahan busa berfungsi sebagai filter. Namun pada tutorial ini kita tidak menggunakan indikator tambahan. Cukup trendline saja.
Apakah Strategi Trendline Cocok Untuk Semua Pair?
Iya banget! Trendline adalah price action dasar. Jadi bisa untuk menganalisa semua chart baik itu pasangan mata uang, emas, minyak mentah, saham bahkan mata uang kripto. Apapun aset perdagangan yang ada chartnya pasti ada pergerakan harganya. Selama ada area high dan low kita bisa menggunakan strategi trendline.
Contoh Setup Posisi Buy
Pada gambar chart H4 NZDUSD diatas kita bisa melihat contoh sempurna penggunaan trendline. Saat kondisi trending akan ada banyak peluamg Buy disini. Ada 2 skenario untuk setup posisi Buy:
1. Skenario pertama, Pullback
Pasang order Buy Limit di are Lower High (area high yang sudah ditembus sebelumnya). Pasang TP di area Higher High, dan SL di area Low sebelumnya.
2. Skenario kedua, Breakout
Tunggu harga bergerak turun mendekati atau menembus Low sebelumnya, kemudian pasang pending order Buy Stop kira-kira 50% antara High dan Low. TP ada di High, dan SL ada di Low.
Kelebihan Strategi Trendline
- Peluang bisa muncul berulang kali saat kondisi trending
- Proporsi Risk dan Reward yang tinggi
- Mudah dianalisa dan dipraktekkan
- Bisa digunakan hampir di semua pair (pasangan mata uang)
Kekurangan Strategi Trendline
- Jika jarak swing antara High dan Low terlalu kecil akan mudah terkena SL
- Terkadang trend hanya bersifat sementara. Tidak ada jaminan trend harga akan terus berlanjut.
- Faktor fundamental bisa dengan mudah mengacaukan strategi ini