Dalam industri retail trading ada istilah Leverage. Apakah leverage penting? Apa fungsi leverage dalam trading forex? Kami akan menjawab pertanyaanmu dengan singkat dan jelas.
Pengertian Leverage secara umum dalam dunia investasi adalah menggunakan dana pinjaman guna memaksimalkan tujuan dari investasi itu sendiri, yakni profit. Kita bisa saja investasi tanpa sistem leverage. Namun jika diyakini investasi tersebut memiliki kemungkinan profit tinggi, akan lebih baik memilih opsi pinjaman.
Pengertian Leverage Dalam Forex
Trader forex dikategorikan menjadi 2:
– Institutional Trader, yaitu institusi yang melakukan jual beli kontrak produk perdagangan berjangka (mata uang, indeks saham dan komoditas) langsung ke bursa terpusat. Nilai kontrak dari tiap aset pun berbeda. Pada pasangan mata uang, 1 lot kontrak bisa dibeli seharga $100.000.
Meskipun butuh modal besar, namun dari segi resiko hampir sama seperti jual beli mata uang secara konvensional. Jadi kecil kemungkinan modal habis seperti di broker retail.
– Retail Trader, orang yang melakukan jual beli kontrak produk perdagangan berjangka melalui pihak ketiga yaitu pialang berjangka (broker retail). Dikatakan retail karena broker menyediakan sistem Leverage atau pinjaman. Yang tadinya harus mengeluarkan dana $100.000 untuk pembelian 1 lot, jadi lebih murah dengan sistem Leverage ini.
Karena sistem leverage di broker retail, perdagangan menjadi lebih beresiko ketimbang langsung ke bursa. Kenapa lebih beresiko? Karena sistem leverage berpatokan pada margin. Margin dalam trading forex berarti ketahanan modal dalam melakukan transaksi. Dengan sistem margin, trader bisa membagi transaksi dalam porsi atau pecahan lot. Ada potensi modal habis dalam sistem leverage ini. Meskipun trading menggunakan broker retail beresiko, sebagai imbal baliknya trader bisa bertransaksi dengan modal kecil.
Jadi, pengertian leverage dalam trading forex adalah rasio pinjaman yang diberikan broker forex retail kepada trader untuk membeli kontrak produk di perdagangan berjangka dengan harga lebih murah, namun memiliki resiko kerugian total jika margin tidak mencukupi.
Pemilihan Leverage di Broker Forex
Diawal pembukaan akun trading untuk, di website broker akan memberikan pilihan tipe akun trading dan berapa leverage yang akan digunakan (umum ditawarkan broker luar negeri). Namun, di web broker lokal regulasi BAPPEBTI, tidak ada pilihan selain 1:100 (satu berbanding 100).
Bagaimana Menghitung Leverage?
Diatas sudah dijelaskan leverage adalah rasio pinjaman. Contoh pada broker retail lokal seperti Monex memberikan rasio leverage 1:100. Artinya kontrak jual beli mata uang yang harusnya $100.000 per lot menjadi $1.000 saja.
Broker forex luar negeri memberikan pilihan fleksibel untuk leverage: 1:30, 1:100, 1:200, 1:500 hingga 1:1000. Jika memilih leverage 1:1000 berarti modal yang dibutuhkan untuk transaksi 1 lot adalah $100.000 / 1000 = $100. Murah bukan?
Apakah Leverage Tinggi Aman?
Banyak trader pemula mengartikan penggunaan leverage tinggi lebih aman karena potensi terkena MC (Margin Call) semakin kecil. Ingat, untung rugi di forex tergantung metode atau strategi trading yang digunakan. Ketahuilah, trader yang memilih akun dengan leverage tinggi biasanya menjalankan strategi beresiko seperti: Averaging, Martingale dan Hedging. Bahkan ada juga yang memilih leverage tinggi untuk gambling.
Untuk trader dengan strategi trading jangka pendek (scalping dan day trading) pemilihan leverage tidak begitu penting. Mereka akan membatasi jumlah order setiap melakukan transaksi agar terhindar dari Margin Call.
Jadi, apakah leverage tinggi aman? Aman dari segi psikologis karena potensi MC lebih kecil. Tidak aman jika kita tidak membatasi kerugian.